MAKALAH
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
OLEH
KELOMPOK II
1.
NUR WAHYUNI
2.
NURMILA
3.
NURWAHIDAH
4.
NURAUDINA IDRIS
5.
RAHMA RIZKI AMALIAH
6.
RISMA DWIYANTI R.
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN AJARAN
2012/2013
KATA PENGANTAR
Makalah ini
mengangkat judul tentang “Perencanaan Sumberdaya Manusia”. Hal ini
didasarkan pada suatu pemikiran bahwa organisasi publik maupun bisnis saat
ini dihadapkan pada suatu perubahan kondisi lingkungan yang semakin cepat. Keselarasan
antara perencanaan sumber daya manusia (SDM) dapat membangun kinerja
organisasi yang mampu mengadaptasi dengan perubahan tadi. Untuk merancang dan
mengembangkan perencanaan sumber daya manusia yang efektif bukanlah pekerjaan
yang mudah, dia membutuhkan suatu pemikiran, pertimbangan jangka pendek
maupun jangka panjang. Tahap perencanaan yang saling terkait, seperti strategic
planning yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan organisasi dalam
lingkungan persaingan. Tahap selanjutnya yaitu human resources planning, yang
digunakan untuk memprediksi kualitas dan kuantitas kebutuhan sumber daya
manusia dalam jangka pendek dan jangka panjang yang menggabungkan program
pengembangan dan kebijaksanaan SDM. Dalam pelaksanaannya,
perencanaan sumber daya manusia harus disesuaikan dengan strategi tertentu. Hal
ini dimaksudkan untuk meminimaliskan adanya kesenjangan agar tujuan dengan
kenyataan dan sekaligus menfasilitasi keefektifan organisasi dapat dicapai.
Penulis
Makassar, 24
September 2012
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul ............................................................................................................
i
Kata Pengantar ...........................................................................................................
ii
Daftar Isi
.....................................................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
............................................................................................
1
1.2 Landasan Teori
...........................................................................................
2
1.3 Rumusan Masalah
......................................................................................
5
1.4 Tujuan Penulisan
........................................................................................
5
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1
Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) ............................ 6
2.2
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan SDM ..............................
6
2.3 Manfaat
Perencanaan SDM
........................................................................ 9
2.4 Tujuan
Perencanaan SDM .........................................................................
12
2.5 Proses
Dalam Perencanaan SDM
.............................................................. 15
2.6 Sistem
Perencanaan SDM .........................................................................
19
BAB 3 PENUTUP
3.1
Kesimpulan
...............................................................................................
21
3.2 Saran
.........................................................................................................
22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sebuah organisasi dalam mewujudkan eksistensinya dalam
rangka mencapai tujuan memerlukan perencanaan Sumber daya manusia yang efektif.
Suatu organisasi, menurut Riva’i( 2004:35) “tanpa didukung pegawai/karyawan
yang sesuai baik segi kuantitatif, kualitatif, strategi dan operasionalnya
,maka organisasi/perusahaan itu tidak akan mampu mempertahankan keberadaannya,
mengembangkan dan memajukan dimasa yang akan datang”. Oleh karena itu disini
diperlukan adanya langkah-langkah manajemen guna lebih menjamin bahwa
organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai jabatan,
fungsi, pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan Perencanaan sumber daya manusia
(Human Resource Planning) merupakan proses manajemen dalam menentukan
pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisi yang diinginkan di masa
depan, sedangkan sumber daya manusia adalah seperangkat proses-proses dan
aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer sumber daya manusia dan manajer
lini untuk menyelesaikan masalah organisasi yang terkait dengan manusia.
Berdasarkan studi dari Laporan Pembangunan Manusia Global 2002 (UNDP 2002)
terhadap 173 negara di dunia, diketahui bahwa kinerja pendapatan per kapita
tertinggi adalah dari negara Luxembourg yaitu sekitar $US 50 ribu ($US 50,061)
dan terendah (pendapatan per kapita terrendah) adalah dari negara Sierra Leone
yaitu $US 490. Hal ini berarti secara kasar dapat disimpulkan bahwa pendapatan
per kapita penduduk NTT yang sebesar $US 200-an—katakanlah berkisar $US 200 -
$US 300, masih lebih rendah dari pada pendapatan per kapita penduduk negara
termiskin di dunia (Sierra Leone) yang sebesar $US 490.
Berdasarkan studi dari Laporan Pembangunan Manusia
Indonesia 2001 (BPS, BAPPENAS, dan UNDP 2001) diketahui bahwa kinerja
pendapatan per kapita tertinggi (PDRB real per kapita—tanpa minyak dan gas)
pada lingkup provinsi di Indonesia adalah dari Provinsi DKI Jakarta yaitu Rp
5.943.000 per tahun atau Rp 495.250 per bulan dan terendah adalah
dari Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu Rp 712.000 per tahun atau Rp 59.333 per
bulan, atau hanya sekitar 12 persen daripada pendapatan per kapita
penduduk DKI Jakarta. Kinerja pendapatan per kapita di Nusa Tenggara
Timur adalah yang paling rendah (paling buruk) di Indonesia. Kinerja
pendapatan per kapita lingkup kabupaten/kota tertinggi (PDRB real
per kapita—tanpa minyak dan gas) adalah dari Kota Madya Jakarta Pusat (Provinsi
DKI Jakarta) yaitu Rp 15.820.000 per tahun atau Rp 1.318.333
per bulan dan terrendah adalah dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (Provinsi
Nusa Tenggara Timur) yaitu Rp 497.000 per tahun atau Rp 41.417 per bulan, atau
hanya sekitar 3,14 persen daripada pendapatan per kapita penduduk Jakarta
Pusat. Terdapat dua kabupaten di NTT yang memiliki kinerja
pendapatan per kapita terrendah di Indonesia (ranking 293 dan 294 dari 294
kabupaten yang dipelajari), yaitu Kabupaten Timor Tengah Selatan (pendapatan
per kapita Rp 497.000 per tahun ranking 294 dari 294 kabupaten di
Indonesia) dan Kabupaten Sumba Barat (pendapatan per kapita Rp 501.000 per
tahun ranking 293 dari 294 kabupaten di Indonesia).
1.2 Landasan
Teori
Perencanaan SDM
Berbagai pandangan mengenai definisi perencanaan sumber daya manusia
seperti yang dikemukakan oleh Menurut Drs. Malayu S.P Hasibuan
1990, Perencanaan
Sumber daya Manusia adalah merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan
kebutuhan perusahaan serta efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya
tujuan. Handoko (1997, p. 53) Perencanaan sumber daya manusia
atau perencanaan tenaga kerja merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada
organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut. Di mana secara
lebih sempit perencanaan sumber daya manusia berarti mengestimasi secara
sistematik permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga kerja organisasi di waktu
yang akan datang. Pandangan lain mengenai definisi perencanaan sumber daya
manusia dikemukakan oleh Mangkunegara ( 2003, p. 6) Perencanaan tenaga kerja
dapat diartikan sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja
berdasarkan peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan pengendalian
kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar
tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat secara
ekonomis.
Sumber daya manusia
adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu,
perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan
prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Andrew E. Sikula
(1981;145) mengemukakan bahwa:
“Perencanaan
sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses
menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut
agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
George Milkovich dan
Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa:
“Perencanaan
tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan
pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai,
penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih
bermanfaat”.
SIAPA YANG MELAKUKAN
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA ?
Menurut Henry Simarora, Perencanaan sumber daya manusia lazimnya dimulai dan
dikelola oleh departemen sumber daya manusia. Karena informasi yang dibutuhkan
berasal dari semua bagian organisasi, manajer lini patut dilibatkan dalam
proses perencanaan sumber daya manusia. Perencanaan sumber daya melibatkan
manajemen puncak maupun spesialis sumber daya manusia., dan akan bergantung
pada informasi dari banyak lapisan manajemen.
SIAPA YANG DIRENCANAKAN DALAM PERENCANAAN
SUMBER DAYA MANUSIA ?
Menurut Henry Simarora, terdapat 2 pilihan menyangkut siapa
yang akan direncanakan. Pertama, pada tingkat agregat (aggregate level). Jenis
perencanaan ini biasanya dipakai untuk pekerjaan dengan beberapa pemnagku
jabatan dan pekerjaan pada lapisan manajemen madya atau dibawahnya. Misalnya,
sebuah Bank membutuhkan tambahan 20 tenaga account
officer untuk semua cabangnya di Makassar. Fokusnya di sini adalah pada
jumlah orang yang dibutuhkan untuk jabatan tertentu (dalam hal ini account officer bukan, customer service). Kedua, pada tingkat
individu. Untuk pekerjaan penting, teristimewa posisi manajemen puncak,
organisasi biasanya mengidentifikasi pegawai tertentu yang barangkali akan
menjadi suksesor manakala sebuah posisi tertentu lowong disebakan adanya
promosi atau pensiun.
MENGAPA MELAKUKAN
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA ?
Menurut Henry Simarora :
ü Perencanaan Menghubungkan Tindakan dan Konsekuensi. Tanpa perencanaan, perusahaan tidak
akan mengetahui penilaiaan mana yang berfaedah, apakah perusahaan sedang berada
di jalur yang benar, tindakan mana yang mendatangkan hasil yang paling besar,
dan bagaimana mengintegrasikan beraneka aktifitas yang berlainan sehingga
saling melengkapi satu sama lainnya.
ü Perencanaan Mendayagunakan Sumber Daya Manusia Secara Lebih Efisien dan Lebih
Efektif. Bagaimana
manajer memilih secara efektif sekiranya mereka tidak mengetahui tipe orang
yang dibutuhkan untuk lowongan pekerjaan. Analisis secara cermat atas semua
aktifitas manajemen sumber daya manusia memperlihatkan bahwa efektifitas dan efesiensinya
tergantung pada perencanaan sumber daya manusia.
ü Perencanaan Menghubungkan Sumber Daya Manusia dan Organisasi. Perusahaan mempunyai tujuan seperti
pangsa pasar, pemangkasan biaya, inovasi, reputasi, san layanan bermutu tinggi.
Tanpa Perencanaan, standar tadi dapat dengan mudah dilupakan ketika mengejar
masing-masing aktivitas sumber daya manusia.
ü Perencanaan Membuat Para Karyawan Lebih Puas dan Berkembang. Para karyawan ynag bekerja bagi
organisasi yang mengadopsi sistem perencanaan sumber daya manusia yang baik
mempunyai kesempatan yang lebih luas uuntuk berpartisipasi dalam merencanakan
karier mereka dan menjalani bersama pelatihan dan pengembangan.
1.3 Rumusan Masalah
1. Perencanaan
kebutuhan sumber daya manusia (SDM).
2. Faktor-faktor yang
mempengaruhi Perencanaan SDM.
3. Manfaat perencanaan SDM.
4.
Tujuan perencanaan SDM.
5. Proses yang terjadi di
Perencanaan SDM.
6. Sistem dalam Perencanaan SDM.
1.4 Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui perencanaan kebutuhan sumber daya manusia (SDM).
2. Untuk Mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi Perencanaan SDM.
3. Agar mengetahui manfaat
perencanaan SDM.
4. Agar memahami Sisitem-sistem
yang terjadi dalam Perencanaan SDM.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan
Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)
Perencanaan
kebutuhan tenaga kerja atau sumber daya manusia (SDM) dimaksudkan agar jumlah
kebutuhan tenaga kerja masa kini dan masa depan sesuai dengan beban
pekerjaan, kekosongan-kekosongan dapat dihindarkan dan semua pekerjaan dapat
dilaksanakan. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja ini harus didasarkan pada
informasi dari faktor internal & faktor eksternal perusahaan.
Sumber daya
manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni
bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta
berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan.
Menurut Drs. Malayu. S.P. Hasibuan, Perencanaan Sumber Daya Manusia atau Human Resources
Planning disingkat PSDM merupakan fungsi pertama dan utama dari Manajemen
Sumber Daya Manusia. PSDM diproses oleh perencana (planner) dan hasilnya
menjadi rencana (plan). Dalam rencana ditetapkan tujuan dan pedoman pelaksanaan
serta menjadi dasar kontrol. Tanpa rencana, kontrol tak dapat dilakukan, dan
tanpa kontrol, pelaksanaan rencana baik ataupun salah tidak dapat diketahui.
2.2 Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Proses perencanaan
sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
(Handoko, 1997, p. 55-57)
1. Lingkungan Eksternal
Perubahan-perubahan
lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan kadang-kadang tidak mungkin
diperkirakan dalam jangka panjang.
a. Perkembangan
ekonomi mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit diestimasi. Sebagai contoh
tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga sering merupakan faktor penentu
kondisi bisnis yang dihadapi perusahaan.
b. Kondisi
sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber daya manusia
melalui berbagai peraturan di bidang personalia, perubahan sikap dan tingkah
laku, dan sebagainya.
c. Sedangkan
perubahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya sulit diramal tetapi juga
sulit dinilai. Perkembangan komputer secara dasyat merupakan contoh jelas
bagaimana perubahan teknologi menimbulkan gejolak sumber daya manusia.
d. Para
pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan mempengaruhi
permintaan sumber daya manusia organisasi. Sebagai contoh, “pembajakan” manajer
akan memaksa perusahaan untuk selalu menyiapkan penggantinya melalui antisipasi
dalam perencanaan sumber daya manusia.
2. Keputusan-keputusan Organisasional
Berbagai keputusan
pokok organisasional mempengaruhi permintaan sumber daya manusia.
a. Rencana
strategis perusahaan adalah keputusan yang paling berpengaruh.
Ini mengikat
perusahaan dalam jangka panjang untuk mencapai sasaran-sasaran seperti tingkat
pertumbuhan, produk baru, atau segmen pasar baru. Sasaran-sasaran tersebut
menentukan jumlah dan kualitas karyawan yang dibutuhkan di waktu yang akan
datang.
b. Dalam
jangka pendek, para perencana menterjemahkan rencana-rencana strategimenjadi operasional dalam bentuk anggaran. Besarnya anggaran adalah
pengaruh jangka pendek yang paling berarti pada kebutuhan sumber daya manusia.
c. Forecast
penjualan dan produksi meskipun tidak setepat anggaran juga menyebabkan
perubahan kebutuhan personalia jangka pendek.
d. Perluasan
usaha berarti kebutuhan sumber daya manusia baru.
e. Begitu
juga, reorganisasi atau perancangan kembali pekerjaan-pekerjaan dapat secara
radikal merubah kebutuhan dan memerlukan berbagai tingkat ketrampilan yang
berbeda dari para karyawan di masa mendatang.
3. Faktor-faktor Persediaan Karyawan
Permintaan sumber daya
manusia dimodifakasi oleh kegiatan-kegiatan karyawan. Pensiun, permohonan
berhenti, terminasi, dan kematian semuanya menaikkan kebutuhan personalia. Data
masa lalu tentang faktor-faktor tersebut dan trend perkembangannya bisa
berfungsi sebagai pedoman perencanaan yang akurat.
KENDALA-KENDALA PSDM
Menurut Drs. Malayu. S.P. Hasibuan, kendala-kendala PSDM antara lain :
a)
Standar kemampuan SDM
Standar kemampuan SDM yang pasti dan
akurat belum ada, akibatnya informasi kemampuan SDM hanya berdasarkan
ramalan-ramalan saja. Hal ini menjadi kendala untuk menghitung potensi SDM ,
seperti informasi energi mesin, sehingga PSDM yang baik dan benar menjadi
kendala.
b) Manusia (SDM)
Manusia sebagai mahluk hidup tidak
dapat dikuasai sepenuhnya seperti mesin. Hal ini menjadi kendala, karena itu
sulit untuk memperhitungkan segala sesuatunya dalam rencana. Misalnya, ia mampu
tetapi kurang mau melepaskan kemampuannya.
c)
Situasi SDM
Persediaan, mutu, dan penyebaran penduduk
yang kurang mendukung kebutuhan kebutuhan SDM perusahaan. Hal ini menjadi
kendala proses perencanaan PSDM yang baik dan benar.
d)
Kebijaksanaan Perburuhan Pemerintah
Kebijaksanaan perburuhan pemerintah,
seperti kompensasi, jenis kelamin, WNA dan kendala lain dalam PSDM untuk
membuat rencana yang baik dan tepat.
TANTANGAN DALAM PSDM BERSIFAT EKSTERNAL dan INTERNAL
a)
Tantangan
eksternal meliputi bidang Ekonomi, sosial politik, perundang-undangan,
teknologi, dan persaingan.
b)
Tantangan
internal, meliputi anggaran, estimasi produk dan penjualan, usaha atau kegiatan
baru, dan sebagainya.
2.3 Manfaat
Perencanaan SDM
Dengan perencaaan
tenaga kerja diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan
maupun bagi karyawan. Manfaat-manfaat tersebut antara lain: (Fitzal Rivai,
2004,)
1. Perusahaan
dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan secara lebih
baik. Perencanaan sumber daya manusia pun perlu diawali dengan kegiatan
inventarisasi tentang sumber daya manusia yang sudah terdapat dalam perusahaan.
Inventarisasi tersebut antara lain meliputi:
ü Jumlah karyawan yang ada
ü Berbagai kualifikasinya
ü Masa kerja masing-masing karyawan
ü Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, baik pendidikan formal maupun
program pelatihan kerja yang pernah diikuti
ü Bakat yang masih perlu dikembangkan
ü Minat karyawan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan di luar tugas
pekerjaan
Hasil
inventarisasi tersebut sangat penting, bukan hanya dalam rangka pemanfaatan
sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas-tugas sekarang, akan tetapi
setidaknya berhubungan dengan empat kepentingan di masa depan, yaitu:
ü Promosi karyawan tertentu untuk mengisi lowongan jabatan yang lebih tinggi
jika karena berbagai sebab terjadi kekosongan.
ü Peningkatan kemampuan melaksanakan tugas yang sama.
ü Dalam hal terjadinya alih wilayah kerja yang berarti seseorang ditugaskan
ke lokasi baru tetapi sifat tugas jabatanya tidak mengalami perubahan.
2. Melalui
perencanaan sumber daya manusia yang matang, efektifitas kerja juga dapat lebih
ditingkatkan apabila sumber daya manusia yang ada telah sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Standard Operating Prosedure (SOP) sebagai pedoman kerja yang telah
dimiliki yang meliputi: suasana kerja kondusif, perangkat kerja sesuai dengan
tugas masing-masing sumber daya manusia telah tersedia, adanya jaminan
keselamatan kerja, semua sistem telah berjalan dengan baik, dapat diterapkan
secara baik fungsi organisasi serta penempatan sumber daya manusia telah
dihitung berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
3. Produktivitas
dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data tentang pengetahuan, pekerjaan,
pelatihan yang telah diikuti oleh sumber daya manusia. Dengan mengikutsertakan
karyawan dalam berbgai pendidikan dan pelatihan, akan mendorong karyawan untuk
meningkatkan produktivitas kerjanya. Melalui pendidikan dan pelatihan dapat
meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia yang diikuti dengan
peningkatan disiplin kerja yang akan menghasilkan sesuatu secara lebih
professional dalam menangani pekerjaan yang berkaitan langsung dengan
kepentingan perusahaan.
4. Perencanaan
sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan tenaga kerja di masa
depan, baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan
dan menyelengarakan berbagai aktivitas baru kelak.
5. Salah
satu segi manajemen sumber daya manusia yang dewasa ini dirasakan semakin
penting ialah penaganan informasi ketenagakerjaan. Dengan tersedianya informasi
yang cepat dan akurat semakin penting bagi perusahaan, terutama perusahaan yang
memiliki sumber daya manusia yang banyak dengan cabang yang tersebar di
berbagai tempat (baik dalam negeri maupun di luar negeri).
Dengan adanya
informasi ini akan memudahkan manajemen melakukan perencanaan sumber daya manusia
(Human Resources Information) yang berbasis pada teknologi canggih merupakan
suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan di era perubahan yang serba cepat.
6. Seperti
telah dimaklumi salah satu kegiatan pendahuluan dalam melakukan perencanaan
termasuk perencanaan sumber daya manusia adalah penelitian.
Berdasarkan bahan yang
diperoleh dan penelitian yang dilakukan untuk kepentingan perencanaan sumber
daya manusia, akan timbul pemahaman yang tepat tentang situasi pasar kerja
dalam arti:
a. Permintaan
pemakai tenaga kerja atas tenaga kerja dilihat dan segi jumlah, jenis,
kualifikasi dan lokasinya.
b. Jumlah
pencari pekerjaan beserta bidang keahlian, keterampilan, latar belakang
profesi, tingkat upah atau gaji dan sebagainya.
Pemahaman demikian
penting karena bentuk rencana yang disusun dapat disesuaikan dengan situasi
pasaran kerja tersebut.
7. Rencana
sumber daya manusia merupakan dasar bagi penyusunan program kerja bagi satuan
kerja yang menangani sumber daya manusuia dalam perusahaan. Salah satu aspek
program kerja tersebut adalah pengadaan karyawan baru guna memperkuat tenaga
kerja yang sudah ada demi peningkatan kemampuan perusahaan mencapai tujuan dan
berbagai sasarannya. Tanpa perencanaan sumber daya manusia, sukar menyusun
program kerja yang realistik.
8. Mengetahui
pasar tenaga kerja. Pasar kerja merupakan sumber untuk mencari calon-calon
sumber daya manusia yang potensial untuk diterima (recruiting) dalam
perusahaan. Dengan adanya data perencanaan sumber daya manusia di samping
mempermudah mencari calon yang cocok dengan kebutuhan, dapat pula digunakan
untuk membantu perusahaan lain yang memerlukan sumber daya manusia.
9. Acuan
dalam menyusun program pengembangan sumber daya manusia.
Perencanaan sumber
daya manusia dapat dijadikan sebagi salah satu sumbangan acuan, tetapi dapat
pula berasal dari sumber lain. Dengan adanya data yang lengkap tentang potensi
sumber daya manusia akan lebih mempermudah dalam menyusun program yang lebih matang
dan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat
diketahui manfaat dari perencanaan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan
sebagai sesuatu yang sangat penting, demi kelancaran dan tercapainya tujuan
dari perusahaan.
2.4 TUJUAN PERENCANAAN SUMBER DAYA
MANUSIA
Menurut Drs. Malayu. S.P. Hasibuan, Adapun tujuan perencanaan sumber daya manusia menurut
Drs. Malayu S.P. Hasibuan ) yaitu :
1.
Untuk
menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan
dalam perusahaan.
2.
Untuk
menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan, sehingga setiap
pekerjaan ada yang mengerjakannya.
3.
Untuk
menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
4.
Untuk
mempermudah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi (KIS) sehingga
produktivitas kerja meningkat.
5.
Untuk
menghindari kekurangan dan atau kelebihan karyawan.
6.
Untuk
menjadi pedoman dalam menetapkna program penarikan, seleksi, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian
karyawan.
METODE, INFORMASI, dan
PERAMALAN PSDM.
Menurut Drs. Malayu. S.P. Hasibuan.
ü METODE PSDM
Non ilmiah diartikan
bahwa PSDM hanya didasarkan atas pengalaman, imajinasi, dan perkiraan –
perkiraan dari perencanaannya saja.
Metode Ilmiah diartikan
bahwa PSDM dilakukan berdasarkan atas hasil analisis dari data, informasi dan
peramalan – peramalan dari perencanaannya.
ü DATA dan INFORMASI
Data adalah kejadian –
kejadian nyata pada masa lampau, baik data sekunder maupun data primer.
Informasi adalah hasil
proses data serta memberikan informasi kepada penerimanya.
ü PERAMALAN
Perencanaan SDM yang baik adalah jika
ia dapat meramalkan masa depan dengan cara memproyeksikan hasil analisis
informasi yang diperolehnya. Peramalan biasanya untuk masa 5 tahun yang akan
datang.
Tujuan peramalan antara lain :
a)
Meramalkan
kebutuhan dan persediaan tenaga kerja yang ada.
b)
Meramalkan
kemajuan perusahaan dan teknologi sehingga harus dilaksanakan pelatihan dengan
kurikulum yang tepat.
c)
Meramalkan
kemajuan pendidikan dan peningkatan kemampuan SDM.
d)
Meramalkan
kebutuhan akan jenis-jenis kecakapan yang berlainan dan jenis SDM (pria –
wanita) pada masa yang akan datang.
e)
Meramalkan
kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti usia, UMR, dan jam kerja.
KONSEP PERANCANAAN SDM
|
|
Pengadaan
Penarikan, Sumber, Seleksi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pengembangan
Pendidikan, Pelatihan, mutasi
|
|
|
Kompensasi
Direct dan Indirect
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pengintegrasiaan
Komunikasi, Kepemimpinan, Motivasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pemeliharaan
Program Kesejahteraan, Ekonomis, Pelayanan
|
|
|
|
|
|
|
|
Informasi
Situasi
Persediaan Tenaga Kerja
|
|
|
|
Kedisiplinan
Peraturan dan Sanksi Hukum
|
|
|
|
|
Pemberhentiaan
Pensiun, Dipecat, Permintaan Sendiri
|
|
2.5 Proses Dalam
Perencanaan SDM
Perencanaan
SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan
sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
1. Kepentingan Perencanaan SDM
Ada tiga
kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu:
ü Kepentingan Individu.
ü Kepentingan Organisasi.
ü Kepentingan Nasional.
2. Komponen-komponen Perencanaan SDM
Terdapat beberapa
komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan SDM, yaitu:
ü Tujuan
Perencanaan SDM harus
mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan
kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada
untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari
mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
ü Perencanaan Organisasi
Perencanaan Organisasi
merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang
positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi secara drastis
oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun
pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu memperhitungkan perubahan
teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karir.
Kesimpulannya, PSDM
memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan
tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus
dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja
dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan
suatu organisasi.
ü Syarat – syarat perencanaan SDM
a)
Harus mengetahui
secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
b)
Harus mampu
mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
c)
Harus mempunyai
pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM.
d)
Harus mampu membaca
situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
e)
Mampu memperkirakan
peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
f)
Mengetahui secara luas
peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.
3.
Proses
perencanaan SDM
Strategi SDM
adalah alat yang digunakan untuk membantu organisasi untuk mengantisipasi dan
mengatur penawaran dan permintaan SDM. Strategi SDM ini memberikan arah secara
keseluruhan mengenai bagaimana kegiatan SDM akan dikembangkan dan dikelola.
Pengembangan rencana
SDM merupakan rencana jangka panjang. Contohnya, dalam perencanaan SDM suatu
organisasi harus mempertimbangkan alokasi orang-orang pada tugasnya untuk
jangka panjang tidak hanya enam bulan kedepan atau hanya untuk tahun kedepan.
Alokasi ini membutuhkan pengetahuan untuk dapat meramal kemungkinan apa yang
akan terjadi kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian, dan perubahan
teknologi yang dapat mempengaruhi organisasi tersebut.
ü Prosedur perencanaan SDM
ü Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
ü Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM.
ü Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya.
ü Menetapkan beberapa alternative.
ü Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.
ü Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.
Metode
Perencanaan SDM ,dikenal atas metode nonilmiah dan metode ilmiah. Metode
nonilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM hanya didasarkan atas pengalaman,
imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari perencanaanya saja. Rencana SDM semacam
ini risikonya cukup besar, misalnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja tidak
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Akibatnya timbul mismanajemen dan
pemborosan yang merugikan perusahaan.
Metode ilmiah
diartikan bahwa PSDM dilakukan berdasarkan atas hasil analisis dari data, informasi,
dan peramalan (forecasting) dari perencananya. Rencana SDM semacam ini
risikonya relative kecil karena segala sesuatunya telah diperhitungkan terlebih
dahulu.
PERENCANAAN PROSEDUR dan RENCANA SDM
Menurut Drs. Malayu.
S.P. Hasibuan.
Perencana (planner) adalah orang,
baik individu maupun kelompok, yang memproses perencanaan (planning) yang hasilnya
menjadi rencana (plan).
Syarat-syarat perencanaan SDM
a)
Harus
mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
b)
Harus
mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
c)
Harus
mempunyai pengetahuaan luas tentang job
analysis, organisasi, dan situasi persediaan SDM.
d)
Harus
mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
Prosedur perencanaan SDM
a)
Menetapkan
secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
b)
Mengumpulkan
data dan informasi tentang SDM.
c)
Mengelompokkan
data dan informasi serta menganalisisnya.
d)
Menetapkan
beberapa alternatif.
e)
Memilih
yang terbaik dari alternatif yang ada menjadi rencana.
f)
Menginformasikan
rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.
Rencana SDM
Rencana SDM
harus baik dan benar, ciri-ciri SDM yang baik dan benar, antara lain sebagai
berikut.
a)
Rencana
harus menyeluruh, jelas dan mudah dipahami para karyawan.
b)
Job description setiap personel jelas dan tidak
terdapat tumpang tindih dalam pelaksanaan kerja.
c)
Kualitas
dan kuantitas serta penempatan karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
d)
Rencana
harus jelas menetapkan hubungan kerja, saluran perintah, dan tanggung jawab.
e)
Rencana
harus fleksibel dalam pelaksanaannya, tetapi tujuan, pedoman, dan pola dasarnya
tetap.
f)
Rencana
harus mengatur tentang mutasi (vertikal-horizontal), peraturan dan sanski
hukuman, pengembangan, cara penilaiaan dan yang dinilai, dan lain-lain.
g)
Dalam
rencana harus terdapat secara jelas hak dan kewajiban para karyawan.
h)
Rencana
harus menjadi pedoman, kejelasan tugas pendorong semangat kerja karyawan.
i)
Rencana
harus dapat digunakan menjadi alat kontrol yang baik.
Jangka waktu rencana
a)
Rencana
jangka panjang, waktu lebih dari 5 tahun, seperti rencana pensiun dan
lain-lain.
b)
Rencana
waktu menengah, waktunya 3-5 tahun, seperti rencana promosi, demosi dan
lain-lain.
c)
Rencana
jangka pendek, waktunya 1-2 tahun, seperti rencana seleksi dan lain-lain.
4. Pengevaluasian Rencana SDM
Jika perencanaan SDM dilakukan dengan baik, akan
diperoleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
Manajemen puncak memiliki pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM
atau terhadap keputusan-keputusan
bisnisnya.
Biaya SDM menjadi lebih kecil karena manajemen dapat
mengantisipasi ketidakseimbangan sebelum terjadi hal-hal yang dibayangkan
sebelumnya yang lebih besar biayanya.
Tersedianya lebih banyak waktu untuk menempatkan yang
berbakat karena kebutuhan dapat diantisipasi dan diketahui sebelum jumlah tenaga
kerja yang sebenarnya dibutuhkan.
Adanya kesempatan yang lebih baik untuk melibatkan
wanita dan golongan minoritas didalam rencana masa yang akan datang.
Pengembangan para manajer dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
2.6 SISTEM
PERENCANAAN SDM
Ada 4 kegiatan yang
saling berhubungan dalam sistem perencanaan SDM
1. Inventarisasi persediaan SDM
Pencatatan
atau pendataan jumlah SDM yang ada dalam melaksanakan tugas di Suatu
Organisasai, atau dengan kata lain pencatatan atau pengumpulan data tentang kegiatan,
hasil yg dicapai, pendapat umum, sekarang atau yang sedang terjadi.
2. Forecast SDM/ peramalan SDM
Peramalan SDM
berguna untuk memprediksi permintaan karyawan dimasa datang.
Metode peramalan
ketersediaan /penawaran tenaga kerja (supply) dari sumber eksternal terdiri
atas:
a. Perencanaan
rekrutmen dan seleksi
b. Pasar
tenaga kerja
Memprediksi
permintaan tenaga kerja (demand) mendatang lebih rumit dan subjektif daripada
memprediksi ketersediaan tenaga kerja (supply), karena banyak faktor yang mempengaruhinya.
Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja (Simamora, 1997:176) terdiri atas:
ü Perubahan lingkungan eksternal
ü Perubahan kondisi organisasi
ü Perubahan kondisi tenaga kerja
3. Penyusunan rencana SDM
Penyusunan
rencana SDM dapat diartikan sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan
tenaga kerja berdasarkan peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan
pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi
agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat
secara ekonomis.
4. Pengawasan dan Evaluasi
Pengawasan dan
Evaluasi Sumber Daya Manusia dapat berupa apa saja tentang manusia dalam
organisasi. Yang lain dapat pula mengenai dayanya sendiri atau orangnya sendiri
yang juga memerlukan pengawasan dan evaluasi. Pengawasan dan evaluasi sumber
daya manusia merupakan fungsi yang harus dilakukan oleh setiap pemimpin
terhadap anak buahnya. Dengan demikian, fungsi manajemen sumber daya manusia
ini sama pentingnya dengan perencanaan dan pelaksanaan. Pelaksanaan merupakan
langkah lanjut dari perencanaan, tetapi sesudah dilaksanakan menyusul kedua
fungsi ini karena pengendalian dan pengawasanlah yang dapat menyatakan apakah
pelaksanaan sudah berhasil sesuai dengan yang direncanakan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
uraian sebelumnya, pada bab ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan :
1. Perencanaan
sumber daya manusia (Human Resource Planning) merupakan salah satu fungsi dalam
Manajemen Sumber daya manusia yang mengorientasi pada bagaimana menyusun
langkah-langkah strategi menyiapkan sumber daya manusia (pegawai/karyawan)
dalam suatu organisasi secara tepat dalam jumlah dan kualitas yang diperlukan. Perencanaan SDM sebagai proses manajemen dalam menentukan pergerakan
sumber daya manusia organisasi dari posisinya saat ini menuju posisi yang
diinginkan di masa depan dengan menggunakan data sebagai pedoman perencanaan di
masa depan .
2. Perencanaan
sumber daya manusia awal difokuskan pada perencanaan kebutuhan sumber daya
manusia di masa depan serta cara pencapaian tujuannya dan implementasi
program-program, yang kemudian berkembang, termasuk dalam hal pengumpulan data
untuk mengevaluasi keefektifan program yang sedang berjalan dan memberikan
informasi kepada perencana bagi pemenuhan kebutuhan untuk revisi peramalan dan
program daat diperlukan.
3. Dalam
pelaksanaannya, perencanaan sumber daya manusia harus disesuaikan dengan
strategi tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisikan adanya
kesenjangan agar tujuan dengan kenyataan dan sekaligus menfasilitasi
keefektifan organisasi dapat dicapai. Perencanaan sumber daya manusia harus
diintegrasikan dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang
organisasi. Hal ini diperlukan agar organisasi bisa terus survive dan dapat
berkembang sesuai dengan tuntutan perubahan yang sangat cepat dan dinamis .
4. Pada
akhirnya dari seluruh penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa PSDM
sangat penting untuk dilakukan karena memungkinkan HRD menempatkan Staf yang
tepat pada saat yang tepat.
3.2 Saran
Hal Yang
paling penting di dalam suatu perusahaan adalah Perencanaan SDM, sehingga hal
yang harus dan penting untuk diperhatikan adalah Perencanaan SDM. Perencanaan
SDM yang baik akan menentukan tingkat kemapanan suatu perusahaan.
Mungkin sedikit saran
dari penulis, :
1. SDM
yang saat ini tersedia bisa di dayagunakan secara baik sehingga meningkatkan
kualitas Perusahaan.
2. Visi
dan misi SDM harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan.
3. Perusahaan
harus bisa melakukan pengadaan karyawan secara ekonomis.
Mungkin inilah
yang diwacanakan pada penulisan meskipun penulisan ini jauh dari
sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini.